Jepara, (Tagar 8/4/2018) - Pemusik dangdut Jepara menyayangkan putusan pihak Polres Jepara terkait larangan semua pentas orkes dangdut di Jepara, Jawa Tengah. Larangan izin pentas ini berimbas terhadap batalnya seluruh jadwal manggung yang telah direncanakan.

Hal itu diakui seorang pentolan group orkes dangdut di Jepara Joko Lukito. Menurutnya, jadwal manggung yang seharusnya berlangsung nanti malam, terpaksa dibatalkan.

"Malam ini (Minggu, 8/4) seharusnya saya manggung, namun tidak jadi karena izinnya ditarik," kata Lukito.

Tidak hanya itu, beberapa panggung yang sudah digelar dengan pemain orkes tengah check sound pun terpaksa berhenti karena didatangi petugas. Dalam bulan April, ada puluhan pentas yang sedianya dipentaskan.

Dirinya mengaku, seniman dangdut di Jepara tengah berduka. Lantaran, dua bulan jelang Ramadhan seharusnya menjadi saat panen bagi rombongan orkes dangdut.

Di Jepara sendiri, terdapat ratusan grup orkes baik bernama besar maupun kecil. Di dalamnya, ada anggota meliputi penyanyi, pemain musik, MC, dan kru yang meliputi pangung dan penata suara.

Menurutnya, pencabutan izin orkes dangdut berdampak bukan hanya pada pelaku seni, pun juga sektor usaha lain.

"Bukan hanya penyanyi, kru panggung dan penata suara pun mengeluhkan kondisi ini (pelarangan izin orkes dangdut). Tak sampai di situ, dipertunjukan musik dangdut pun ada pedagang kecil, tukang syuting yang juga terimbas," tambahnya.