Search

Melihat Kondisi Rumah Hafidzha Liga Dangdut, Satu Studio Menangis | merdeka.com - merdeka.com

Merdeka.com - Berjuang pantang menyerah untuk bisa menembus belantika musik dangdut ditunjukkan Hafidzha (nama SMS Hafiza) duta provinsi Sulawesi Selatan dalam di Liga Dangdut Indonesia 2019 Top 80 Group 15 yang disiarkan live dan eksklusif oleh Indosiar, Rabu (30/1) malam.

BERITA TERKAIT

Begitu musik mulai mengalun, dengan mikrofon di tangan, hilang sudah kesan gugup itu, diganti dengan sosoknya yang berdiri mantap disertai suara yang membahana namun memikat, dengan membawakan lagu "Kupu Kupu" yang dinilai sempurna Hafidzha mendapatkan lima lampu dari panel provinsi.

Dengan cengkok dan ciri khas yang berbeda dari peserta lainnya Hafidzha mendapatkan lampu biru dari para juri Liga Dangdut Indonesia (LIDA).

"Yang pertama sebagai penyanyi poin yang paling utama adalah bagaimana seorang penyanyi itu dengan rasa dan jiwa yang utuh, Hafidzha itu cengkoknya cukup manis tidak berlebihan dan tidak dipaksa dan tidak juga dibuat-buat, kamu itu nyanyinya enak dan rasanya pas banget, penjiwaannya sudah oke, terus dinamikanya dapat senyumnya juga manis sekali gerak tubuhnya tidak berlebihan, santai dan tenang itu yang harus dilakukan oleh seorang penyanyi, paket komplit," kata Inul Daratista dewan juri Liga Dangdut Indonesia.

"Hafidzha ini punya ciri khas sendiri tidak meniru yang lain, punya gaya sendiri, punya karakter sendiri maka dengan khas kamu itu akan dilihat dan dikenang oleh fans kamu yang menonton penampilan kamu," Sambung Inul.

Senada dengan Inul, dewan juri Nassar menilai bahwa penampilan Hafidzha sangat bagus dari cengkoknya dangdut sudah tidak perlu diajari lagi, namun satu saja yang diperhatikan bahwa konsisten.

"Yang kamu pegang harus konsisten, karena malam ini bagus, tapi jangan lupa masih ada lawan-lawan yang lain, karena ini bersama-sama berlomba membawa provinsi," ujar Nassar.

Dibalik kesuksesan penampilan Hafidzha yang mendapatkan lampu biru dari para juri, ada kesedihan yang ditampilan profil Hafidzha yaitu kondisi rumah kediaman Hafidzha di Luwu Utara Kabupaten Masamba, Sulawesi Selatan.

"Ini rumah kamu, bagian dapur, maaf atapnya dari daun kelapa," tanya Irfan.

"Iya, itu sudah 6 tahun tidak diganti atapnya," kata Hafidzha sambil menangis.

Jadi, lanjut Irfan memastikan jika menghadapi perubahan cuaca seperti panas, dan hujan itu bagimana?

"Iya hujan kehujanan, panas kepanasan, semua keluarga," jawab Hafidzha.

"Jumlah yang tidak di rumah saya jumlahnya 6 orang," sambung Hafidzha.

Saat menceritakan kondisi rumah yang tidak layak huni, satu studio menangis dan banyak yang bersimpati.

Melihat kondisi seperti itu, Caren Delano terketuk hatinya untuk mebantu perekonomian keluarga Hafidzha.

"Saya itu punya hati untuk memberikan sesuatu untuk kamu, atas rasa syukur saya bisa bergabung dengan keluarga LIDA ini seluruh upah saya hari ini duduk di meja juri saya berikan untuk Hafidzha dan untuk keluarga, mudah-mudahan menjadi berkah," jelas Caren, membuat para penonton terharu atas kebaikannya.

Sambil bercucuran air mata Hafidzha mengucapkan terima kasih kepada Caren sudah memberikan bantuannya.

"Terima kasih kaka, kebagian kaka tidak bisa membalas dengan materi tapi insya Alla, Allah akan membalasnya lebih lagi," ujarnya.

Selain dari Caren Delano, juri Nassar membacakan pesan WhatsApp dari Ani Nurdin Halid, ingin memberikan bantuan berbentuk uang sekitar Rp 10 juta.

"Dari ibu Ani Nurdin Halid menyumbang Rp 10 juta untuk Hafidzha," kata Nassar juri Liga Dangdut.

"Alhamdullilah, terima kasih," kata Hafidzha. [end]

Let's block ads! (Why?)

https://www.merdeka.com/artis/melihat-kondisi-rumah-hafidzha-liga-dangdut-satu-studio-menangis.html

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Melihat Kondisi Rumah Hafidzha Liga Dangdut, Satu Studio Menangis | merdeka.com - merdeka.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.