Dangdut Academy Asia 4 (DA-ASIA 4) Tolok Ukur Musik Dangdut di ...

Musik terbukti mampu mempromosikan integrasi sebuah bangsa ke dalam budaya dunia. Sebagai entitas dengan keragaman etnik, para seniman Indonesia berhasil menjadikan musik sebagai bagian dari upaya diplomasi.

Hal inilah yang mereka tunjukkan melalui kemasan acara musik bertajuk “Dangdut Academy Asia 4 (DA-ASIA 4).” Sebuah perhelatan musik bergenre dangdut yang berhasil mempererat hubungan antar Negara; Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Timor Leste.

“Musik dangdut tidak hanya digemari masyarakat di tanah air, tapi diakui dunia,” ujar VP - PSRD Division Head Indosiar, Ekin Gabriel, dalam jumpa pers, yang berlangsung di Studio Lantai 8 SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Kamis (18/10/2018).

Menyaksikan gelaran peluncuran acara ini, semakin meyakinkan bahwa Indosiar berhasil menjadi determinasi seni musik sebagai gerak kebudayaan. Nilai-nilai estetika tak lagi mengalami distorsi fungsional yang direduksi sebegitu rupa, seperti anggapan sebagian orang selama ini.

DA-ASIA 4 bukan sekedar menjadi kepentingan komoditas. Melainkan gerakan kebudayaan yang berpihak. Dikemas secara menarik menampilkan berbagai idiom tradisi yang selama ini menjadi khasanah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Terutama seni kriya yang menjadi ciri adat-istiadat suku-suku di Indonesia.

Di acara jumpa pers, para penyanyi dari enam negera peserta DA-ASIA 4, masing-masing diberi kesempatan tampil membawakan lagu-lagu daerah asal Negara masing-masing. Dengan spirit kesenimanannya mereka mengenakan busana khas daerah. Kemudian saling bertukar cendera mata, yang menjadi simbol kearifan lokal masing-masing Negara.

“Indosiar sukses mengemas Dangdut Academy Asia dengan elegan dan tampil beda. Sehingga tingkat apresiasinya meluas hingga ke sejumlah Negara tetangga. DA Asia berhasil menjadi tolak ukur eksistensi musik dangdut di Asia,” ujar Ekin Gabriel meyakinkan.

Tolok Ukur Musik Dangdut Asia
Memasuki tahun ke 4 penyelenggaraan DA-ASIA, sebanyak 36 kontestan dari enam Negara Asia Tenggara kembali disatukan dalam satu panggung kompetisi persahabatan. Indosiar berharap DA-ASIA dapat menjadi barometer musik dangdut di Asia.

Sebagai pembuka, Indosiar akan hadirkan Opening Ceremony DA-ASIA 4 sebagai ajang memperkenalkan ke-36 kontestan. Acara ini disiarkan langsung Indosiar, Minggu, 21 Oktober 2018, pukul 20.00 WIB. Disusul ajang kompetisi mempertemukan perwakilan dari keenam Negara, yang juga disiarkan langsung keesokan hari, Senin, 22 Oktober 2018, pukul 20.00 WIB.

Indonesia telah menentukan perwakilannya, dari para pemenang kompetisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA), Selfi, Rara, Arif, Ridwan, dan Nabila. Diperkuat oleh pemenang dari kompetisi Bintang Pantura 5, yaitu Jamila. Selain beradu kemampuan menyanyi, masing-masing kontestan juga akan memperkenalkan budaya dari Negara masing-masing.

Para juri merupakan perwakilan dari enam Negara, representasi pelaku industri musik di negaranya. Keenam juri akan memberikan nilai langsung atas penampilan para kontestan. Kemampuan olah vokal para kontestan menjadi penentu hasil akhir penilaian.

Bertindak sebagai juri, DJ Daffy dan Hans Anwar dari Brunei Darussalam, Hetty Koes Endang dan Hendro Saky dari Indonesia, Zul 2by2 dan Man Tabla dari Malaysia, Mayuni Omar dari Singapore, Kerry The Halabala dari Thailand dan Didinho Marchal dari Timor Leste.

Sejumlah penyanyi dangdut kenamaan Indonesia dan musisi luar negeri akan turut hadir, bertindak sebagai komentator. Para artis tersebut, Dewi Perssik, Inul Daratista, Soimah, Nassar dan Zaskia Gotik (Indonesia), Masidayu (Malaysia), Rosalina Musa (Singapore), Kun Yee (Thailand), Paije (Timor Leste) dan Miennan Yunos (Brunei Darussalam). Sementara Adibal Sahrul dan Erie Suzan hadir sebagai coach.

Acara ini dipandu, Gilang Dirga, Irfan Hakim, Ramzi dan host baru dari Malaysia, Uyaina Arshad. DA-ASIA 4 juga akan menghadirkan para bintang tamu spesial berasal dari berbagai Negara di Asia.

Editor: boedi azwar

Bagikan melalui:

Let's block ads! (Why?)